Permintaan Jasa Forwarder Ekspor Terus Meningkat
Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, jasa forwarder ekspor semakin banyak diminati oleh pelaku usaha di Indonesia. Pertumbuhan sektor perdagangan internasional membuat peran perusahaan forwarder menjadi sangat penting dalam memperlancar distribusi barang ke luar negeri. Melalui layanan profesional, forwarder membantu eksportir dalam proses pengiriman, pengurusan dokumen, hingga kepatuhan terhadap regulasi kepabeanan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor nonmigas Indonesia mengalami peningkatan signifikan sejak 2023, terutama di sektor manufaktur, pertanian, dan produk perikanan. Kondisi ini berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan jasa forwarder ekspor yang andal dan efisien. Pelaku usaha kini tak hanya menuntut kecepatan pengiriman, tetapi juga kejelasan prosedur dan keamanan logistik.
Menurut sejumlah pelaku industri, banyak UMKM ekspor yang mulai menggandeng perusahaan forwarder lokal untuk menghemat waktu dan biaya operasional. Dengan dukungan jasa profesional, mereka tidak perlu repot mengurus perizinan atau berhadapan langsung dengan proses administrasi bea cukai yang kompleks.
Peran Strategis Forwarder dalam Ekosistem Ekspor
Perusahaan jasa forwarder ekspor berperan sebagai penghubung utama antara eksportir dan berbagai pihak terkait seperti maskapai penerbangan, perusahaan pelayaran, serta otoritas pelabuhan. Forwarder memastikan barang ekspor dikirim sesuai jadwal, memenuhi standar internasional, dan tiba di negara tujuan tanpa kendala administrasi.
Dalam praktiknya, forwarder menangani berbagai aspek teknis, mulai dari pemilihan rute pengiriman terbaik, pengemasan sesuai standar, hingga pengurusan dokumen penting seperti invoice, packing list, dan bill of lading. Peran ini sangat membantu eksportir, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menembus pasar global.
Salah satu pengusaha kopi asal Yogyakarta, Mulyono, mengungkapkan bahwa penggunaan jasa forwarder ekspor membuat proses pengiriman lebih mudah. “Kami tidak perlu lagi pusing mengurus dokumen ekspor atau khawatir soal pengiriman. Semua diurus oleh forwarder yang sudah berpengalaman,” ujarnya.
Inovasi Digital dalam Layanan Forwarder
Perkembangan teknologi digital turut mendorong transformasi dalam dunia jasa forwarder ekspor. Banyak perusahaan kini menerapkan sistem pelacakan online (tracking system) yang memungkinkan pelanggan memantau posisi barang secara real time. Dengan sistem ini, eksportir dapat mengetahui kondisi dan status pengiriman tanpa harus menghubungi pihak forwarder secara manual.
Selain itu, integrasi data melalui platform digital membantu mempercepat proses administrasi, mulai dari pembuatan dokumen ekspor hingga pembayaran biaya logistik. Beberapa perusahaan juga menyediakan layanan konsultasi ekspor secara daring, membantu pelaku UMKM memahami regulasi dan sertifikasi produk sesuai negara tujuan.
Menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi biaya dan waktu. “Perusahaan yang mengadopsi sistem digital terbukti mampu memangkas waktu pengurusan dokumen hingga 40 persen,” kata Sekjen ALFI, Hadi Santoso.
Tantangan dan Peluang dalam Dunia Forwarder
Meski terus berkembang, sektor jasa forwarder ekspor tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah fluktuasi biaya pengiriman internasional yang dipengaruhi kondisi geopolitik global dan harga bahan bakar. Selain itu, perubahan regulasi ekspor di negara tujuan kerap menjadi hambatan bagi eksportir, terutama yang belum memiliki pengalaman.
Namun, peluang di sektor ini tetap terbuka lebar. Peningkatan volume ekspor Indonesia, terutama di bidang agribisnis dan produk kreatif, menjadi pasar potensial bagi perusahaan forwarder. Dengan dukungan pemerintah terhadap program “Ekspor UMKM Naik Kelas”, kebutuhan akan jasa forwarder ekspor yang terpercaya akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Sejumlah perusahaan juga mulai menjajaki kerja sama dengan marketplace internasional seperti Alibaba, Amazon, dan Shopee Global untuk memperluas layanan logistik lintas negara. Langkah ini menjadi solusi baru bagi pelaku usaha kecil yang ingin mengirim produk dalam jumlah kecil namun tetap mendapatkan pelayanan ekspor yang aman dan profesional.
Dukungan Pemerintah untuk Sektor Forwarder
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Bea Cukai berupaya memperkuat sistem logistik nasional dengan memberikan kemudahan perizinan bagi pelaku jasa forwarder ekspor. Beberapa kebijakan terbaru seperti sistem National Logistics Ecosystem (NLE) diterapkan untuk mempercepat arus dokumen dan menekan biaya logistik.
Selain itu, program pelatihan ekspor bagi UMKM yang digelar oleh Kementerian Koperasi dan UKM turut melibatkan perusahaan forwarder sebagai mitra edukasi. Pelatihan ini mencakup pengenalan prosedur ekspor, manajemen pengiriman, serta cara memilih layanan forwarder yang sesuai kebutuhan.
Dengan dukungan regulasi dan sinergi antar pihak, industri forwarder di Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan pemain global dan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok internasional.
Kesimpulan
Kemajuan sektor jasa forwarder ekspor menandai semakin kuatnya peran logistik dalam mendukung perekonomian nasional. Di tengah era globalisasi dan digitalisasi, peran forwarder bukan sekadar penyedia layanan pengiriman, tetapi juga mitra strategis bagi eksportir yang ingin memperluas pasar ke mancanegara.
Dengan kemampuan manajemen logistik, inovasi digital, dan pemahaman regulasi yang kuat, perusahaan forwarder Indonesia kini berpotensi menjadi tulang punggung dalam memperkuat kinerja ekspor nasional.
Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan penyedia jasa forwarder ekspor akan menjadi faktor kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global serta membuka peluang ekspor baru bagi UMKM di seluruh daerah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan kerja sama jasa forwarder ekspor, dapat menghubungi melalui WhatsApp atau email sales@arlion.co.id.
